Tombo Ati

Sebaik-baik obat bagi hati yang sedang gegana (gelisah, galau, dan merana) itu bukan dengan berpergian jauh untuk piknik, menyalakan konsol permainan untuk melipur lara, mengambil sebuah gitar untuk memainkan sebuah musik yang menyenangkan, atau mengonsumsi obat-obatan agar bisa tenang.

Sejatinya, sebaik-baik obat untuk penyakit kronis ini ialah berdzikir kepada Allah dengan penuh kekhusyukan; dengan memurnikan ibadah kita hanya kepada Allah dan mengilmui segala Nama dan Sifat-Nya yang mulia. In syāa Allāh hati akan tenang. Sebagaimana yang tertera di Al-Qur’an kita:
“… Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d 13: Ayat 28 | Dikutip dari App Al-Qur’an Indonesia)

Sebagaimana pula yang dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah; “Dzikir pada hati semisal air yang dibutuhkan ikan. Lihatlah apa yang terjadi jika ikan tersebut lepas dari air?” (dikutip dari https://rumaysho.com/1596-51-keutamaan-dzikir.html)

Bercerita tentang “tombo ati” (obat hati), ada obat-obatan lain yang in syāa Allāh manjur untuk menyelamatkan hati yang sedang sakit atau mati membatu, sebagaimana yang Ibrahim Al-Khawwash rahimahullah katakan; “Obat hati ada lima macam, yaitu:

  1. Membaca al-Qur’ân dengan men-tadabburi-nya,
  2. Mengosongkan perut (dengan berpuasa),
  3. Shalat malam,
  4. Mendekatkan diri (kepada Allâh) di waktu sahûr, dan
  5. Duduk-duduk (berteman) dengan orang-orang yang shalih.”

(Dzammul Hawaa, 1/70 | Dikutip dari https://indonesiabertauhid.com/2015/06/05/tombo-ati-obat-hati/)

— #Dzikir (Pagi, 09/06/2019)

Tinggalkan komentar

Situs yang Dikembangkan dengan WordPress.com.

Atas ↑

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai